Skip to main content

127 Hours : Cerita Nyata Seorang Climber

127 hours
Lagi-lagi saya nonton di waktu yang tidak tepat, hahahaha. Kenapa ga coba, orang saya lagi dikejar-kejar deadline buat nyelesaiin kuliah, masih aja sempat-sempatnya nonton film. Kan sayang tuh 1 jam 30 menit waktu saya :p. Tapi apa mau dikata, yang terjadi sudah berlalu, sekarang yang ada tinggal nulis review pribadi :D

Sebenarnya saya sudah dengar beberapa teman yang cerita tentang film ini, apa lagi di bagian yang menurut saya sangat sangat disturbing pictures gitu. Film ini katanya diangkat dari kisah nyata seseorang, Aron. Dia orang yang sering menjelajah Greencanyon dan merasa sangat akrab dengan wilayah kosong dan tandus itu. Awal perjalanan dia bertemu dengan 2 orang cewek yang kesasar, terus dia jadi guide mereka. Bagian ini lumayan menyenangkan, soalnya masih ketawa-ketawa dan berjalan lancar sesuai rencana. Setelah mereka berpisah, disinilah mulai musibah yang menimpa si Aron.

Pas Aron mau melewati celah-celah menuju tujuannya, tiba-tiba dia terpeleset, jatuh ditemani batu yang cukup besar. Ternyata batu itu ingin menemani si Aron jatuh
dan memegang tangannya. Disinilah Aron dan batu tersebut menghabiskan waktu bersama, di antara celah-celah jurang sempit. Dan cerita selanjutnya bisa anda tonton langsung filmnya yah, hehehheee.

Habis nonton film ini, saya teringat akan film yang sebelumnya saya tonton, Buried. Cukup banyak persamaan dari kedua film ini. Mari kita lihat baik-baik :

  • Sama-sama pemain tunggal.
  • Terjebak di tempat yang sempit.
  • Berpacu dengan waktu.
  • Pemainnya tidak menunjukkan rasa putus asa agar bisa selamat.
  • Pemerannya cowok.
Film ini tidak dianjurkan untuk di tonton oleh orang-orang yang takut sama darah. Soalnya bagian disturbing pictures nya lumayan lama durasinya.
Yang mau liat trailer nya, ini ada. Selamat menikmati.

Comments

Popular posts from this blog

Keanggotaan, Keuntungan, dan Konfigurasi Umum VLAN

Keanggotaan dalam suatu  VLAN dapat dikelompokkan berdasarkan port yang digunakan, MAC address, atau tipe protokol yang digunakan. Berdasarkan Port Keanggotaan pada suatu VLAN dapat di dasarkan pada port yang digunakan oleh VLAN tersebut. Sebagai contoh, pada bridge/switch dengan 4 port, port 1, 2,  dan 4 merupakan VLAN 1 sedang port 3 dimiliki oleh VLAN 2, lihat Tabel 2.1 berikut ini. Tabel 2.1 VLAN berdasarkan port Port 1 2 3 4 VLAN ID 2 2 1 2 Kelemahannya adalah pengguna tidak bisa untuk berpindah-pindah. Apabila harus berpindah maka administrator  jaringan harus mengkonfigurasikan ulang. Berdasarkan MAC Address Keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada MAC address dari setiap  komputer yang dimiliki oleh pengguna. Switch akan mencatat semua MAC address yang dimiliki oleh setiap Virtual LAN. Kelebihannya apabila pengguna berpindah-pindah maka dia akan tetap terkonfigurasi sebagai anggota dari VLAN tersebut. Kekurangannya adalah setiap mesin harus dikonfigurasi secara manual. S...

Protokol Pendukung VoIP

Protokol -protokol yang menjadi penunjang untuk  jaringan VoIP adalah : Protokol TCP/IPTCP/IP (Transfer Control Protocol/Internet Protocol) merupakan sebuah protokol yang digunakan pada jaringan Internet. Protokol ini terdiri dari dua bagian besar, yaitu TCP dan IP. Application layer Fungsi utama lapisan ini adalah pemindahan file. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem lainnya yang berbeda memerlukan suatu sistem pengendalian untuk menangatasi adanya ketidak cocokan sistem file yang berbeda beda. Protokol ini berhubungan dengan aplikasi. Salah satu contoh aplikasi yang telah dikenal misalnya HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk web, FTP(File Transfer Protocol) untuk perpindahan file, dan TELNET untuk terminal maya jarak jauh. TCP (Transmission Control Protocol) Dalam mentransmisikan data pada layer Transpor ada dua protokol yang berperan yaitu TCP danUDP. TCP merupakan protokol yang connection-oriented yang artinya menjaga reliabilitas hubungan komunikadasi end-to-e...

Jualan gambar dan video di internet, bisa?

 Disclaimer: Saya bukan mau sok ngajarin sih ya, soalnya saya aja baru beberapa waktu ini kepikiran dan nemu beberapa referensi untuk Jualan gambar dan video di internet. Jadi mohon maaf ya kalau ada pertanyaan yang tidak bisa saya jawab secara teknis karena masih newbie. Jadi ceritanya begini ya. Awalnya merasa ternyata memori di handphone itu kok cepat banget habisnya. Pas dicek ternyata didominasi sama gambar dan video. Kepikiran untuk rutin pindahin gambar sama video dari handphone ke personal computer saya. Tapi lama-lama kok malah harddisk PC nya yang full. Alhasil mulailah ngorek-ngorek file lama yang mana tau bisa dibuang untuk menghemat space harddisk. Diliatin satu per satu gambar sama video lama, pengen dihapus sayang tapi kalau ga dihapus jadi sampah. Nah dari sinilah mulai kepikiran kenapa ga di-upload aja ke internet, ke cloud gitu, biar nantinya bisa dibuka kapan aja dan dimana saja.  Pertanyaan selanjutnya kan sayang juga gambar-gambar yang sifatnya tidak priva...