Disclaimer: Saya bukan mau sok ngajarin sih ya, soalnya saya aja baru beberapa waktu ini kepikiran dan nemu beberapa referensi untuk Jualan gambar dan video di internet. Jadi mohon maaf ya kalau ada pertanyaan yang tidak bisa saya jawab secara teknis karena masih newbie.
Jadi ceritanya begini ya. Awalnya merasa ternyata memori di handphone itu kok cepat banget habisnya. Pas dicek ternyata didominasi sama gambar dan video. Kepikiran untuk rutin pindahin gambar sama video dari handphone ke personal computer saya. Tapi lama-lama kok malah harddisk PC nya yang full. Alhasil mulailah ngorek-ngorek file lama yang mana tau bisa dibuang untuk menghemat space harddisk. Diliatin satu per satu gambar sama video lama, pengen dihapus sayang tapi kalau ga dihapus jadi sampah. Nah dari sinilah mulai kepikiran kenapa ga di-upload aja ke internet, ke cloud gitu, biar nantinya bisa dibuka kapan aja dan dimana saja.
Pertanyaan selanjutnya kan sayang juga gambar-gambar yang sifatnya tidak private, mungkin foto-foto iseng tempat wisata, jalanan kosong, hutan seram, bisa ga ya ini dijual di internet. Seperti biasa kan kita pasti nanya google tuh buat nyari jawabannya. Kemudian banyaklah muncul opsi-opsi untuk me-monetize gambar dan video di internet yang disebut dengan microstock. Pelan-pelan belajar apa itu microstock, website mana aja yang bersifat microstock dan cara daftarnya gimana. Belajarnya udah pasti di google dan youtube ya, jadi ketemulah channel youtube mas fajrul islami dan mas bima. Nontonin video mereka one by one, kemudian saya langsung daftar deh ke beberapa web microstock yang mereka sarankan yaitu shutterstock, getty images, eyeem dan dreamstime. Syukurnya saya dari keempat website tersebut yang berhasil daftar dan di-approve hanya di tiga microstock pada awalnya.
Saya sekarang lagi fokus sama 1 microstock aja, shutterstock, berdasarkan video dari mas Bima yang mengatakan demikian. Saya pegang prinsipnya pertama itu ambil gambar, upload, submit, lupakan dan ulangi lagi. Tapi diperjalanannya ternyata menerima penolakan itu sakit banget, padahal itu hanya gambar aja yah.
Kamera pertama yang saya gunakan itu adalah handphone Redmi Note 9 Pro. Handphone dengan kamera kentang yang kebanyakan hasil gambar dan video tidak di-approve sama shutterstock. Pake kamera ini saya hanya bisa mengambil foto close up dari objek aja, biasanya tanaman atau bunga-bungaan. Bisa juga ngambil gambar background seperti dinding bata merah dan lainnya.
Kemudian saya punya kamera prosumer yang sudah termasuk jadul tahun 2022 ini, yaitu fujifilm HS25EXR. Pake kamera ini saya awalnya pengen belajar ngambil foto bulan yang jernih. Ketemu dan dapat hasil gambarnya, langsung upload dan di approve, alhamdulillah. Tapi karena bentuknya yang besar, mirip kamera DSLR, jadi jarang dipake.
Nah, sekarang sudah pake handphone yang lebih bagus sih, hasil nego sama istri dengan alasan biar lebih produktif (padahal ga :P). Pake yang sekarang gambar dan video sudah banyak yang di-approve. Sampai post ini dibuat sudah ada sekitar 50an portofolio gambar dan 5 portofolio video dengan kualitas 4k 60 fps.
Jadi buat teman-teman yang punya hobi fotografi baik itu menggunakan handphone, camera digital atau lainnya, jika berminat bisa mencoba menjual gambar dan video hasil karyanya ke beberapa microstock di bawah, ini merupakan link referral saya ya.
Nice idea.. i will try.. btw thanks bro..
ReplyDelete